Menjadi Saya bersama Acer Switch Alpha 12

So you think you want my job?

Banyak teman saya berkata, saya punya perfect life, gak terlalu sempurna juga seh, hanya saja, saya punya sesuatu yang banyak teman saya inginkan, seperti:
1.      Tidak ada absen di Kantor saya, yup saya bisa datang kapan saja yang saya mau dan pulang kapan saja yang saya inginkan!
2.      Saya bisa leluasa datang ke acara-acara blogger di weekdays dan saat jam kerja.
3.      Saya punya boss yang selain unik juga well cukup oke, rajin traktir, sering saya manfaatin #eh.
4.      Dan masih banyak lagi
So you think you want my job? Sebelum dijawab, biarkan saya menjelaskan lebih jauh tentang saya dan diakhir kalimat nanti, kamu bisa menjawab do you want my job?
Saya dan teknologi  

Pertama perkenalkan nama saya Dita, sejak dulu orang percaya bahwa saya punya ketertarikan khusus dibidang tehnologi, saat SMP saya adalah orang pertama punya email diantara teman-teman, semua itu karena diajari sepupu yang sudah kuliah di Jakarta. Jadi tidak heran saat akan kuliah semua orang menyarankan saya untuk mengambil jurusan Teknik Informatika.
Dan teryata jurusan Teknik informatika itu tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Tehnik Informatika bukan hanya sekedar klik-klik di depan computer, atau bermain game seharian, karena suka dan tertarik akan computer bukan dasar dari teknik informatika. 
4 semester awal saya digempur pelajaran basic matematika dan basic bahasa pemprograman. Yang namanya bahasa pemprograman sangat jauh dari bahasa keseharian manusia. Walau tidak seribet bahasa komputer yang hanya mengenal 1 dan 0.
Tapi seperti kata pepatah yang terkenal di Indonesia “kalau sudah terlanjur basah, ya sudah mandi sekali”, ehm well saya lupa ini pepatah atau lagu dangdut. 
Kalau di ingat, awal-awal kuliah adalah hal yang paling berat, sudah sejak kelas 2 SMA saya give up dengan pelajaran matematika, karena saya merasa lebih nyaman mengambil jurusan IPS.  Belum lagi aneka pelajaran logika yang merupakan dasar pemprograman. plus ditambah algoritma pemprograman. Dan satu lagi yang cukup membuat deg-degkan, yaitu, anak teknik informatika harus punya laptop yang tangguh, karena kami tidak hanya browsing situs web, atau mendengarkan mp3, tapi banyak applikasi berat yang harus dijalankan saat sedang “ngoding”.
Bicara masalah laptop, saya memang sudah punya PC sejak SMP, saat ayah tahu bahwa saya mempunya ketertarikan terhadap tehnology, ayah selalu berusaha mensupport anak-anakanya, membelikan PC adalah salah satu support beliau, apalagi saat itu harga PC tidaklah murah.
Kadang saya ingin sekali menyerah saat kuliah dulu, tapi dukungan ayah selalu membuat saya bertahan. Bahkan saat jaman itu laptop masih sangat mahal, diatas 12jt saya beli, tapi ayah selalu memberi dukungannya. Saya ingat jelas sekali, laptop pertama saya adalah ACER, saya lupa tipe yang mana.
“Ini Acer sudah yang terbaik kan?, ini untuk anak saya, dia kuliah di Jurusan IT” begitu kata-kata ayah pada seorang penjual laptop di Malang. kata-kata itu yang membuat saya harus bisa menyelesaikan kuliah ini.
Berlahan tapi pasti, akhirnya saya bisa mengikuti kuliah dengan baik, well bisa dibilang saya cukup pandai dipemprograman Java, yang terkenal pemprograman paling horror,  mungkin ini semua berkat laptop Acer saya, karena semua tahu, mengunakan netbeans sebagai editor bukan hal yang mudah. karena laptop kamu harus kuat.
Oh ya satu lagi, dulu saat sedang capek menulis bahasa pemprograman saya suka iringi dengan menulis blog. Ya, dulu awal ngeblog adalah saat sedang lelah menulis bahasa pemprograman saya bisanya pindah dulu menulis bahasa manusia di blog, dengan aneka pembahasan, mulai dari tentang tehnologi, bagaimana mengatasi bug disistem, atau tentang makanan yang sedang saya cicipi, kadang lipstick baru saya atau banyak hal yang saya sukai, saya menyebut semua itu adalah harmoni, seimbang dan cukup mengatasi stress.
Saya dan Guru IT


Selepas kuliah, saya tidak ingin meninggalkan Malang, tapi tidak banyak opsi pekerjaan dikota ini. Tapi saya bersyukur saya mendapatkan pekerjaan menjadi guru IT, tepatnya jurusan RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) saat itu saya cukup terbantu dengan ACER Saya, apalagi ketika harus compile banyak program milik murid-murid. Bayangkan perkelas bisa lebih dari 30 orang.  
Saya dan IT Officer 
Dua tahun saya cukup puas menjadi guru, akan tetapi tututan ekonomi membuat saya harus menyerah menjadi guru dan kembali ke dunia industri dan keluar dari Malang. kota tenang nan damai itu hanya menawarkan kedamaian, bila ingin bercita-cita tinggi, sayap harus dilebarkan dan berpetualang ke tempat lain.
Sebuah perkebunan sawit di Riau menjadi tujuan pertama saya, cukup menyenangkan di sana. Kembali menerapkan ilmu IT yang sebenarnya, jadi guru memang menyenangkan dan tidak membuang-buang ilmu, tapi saya hanya mengulang pelajaran dan berganti murid, kadang tantangan realnya kurang tergali.
Saat itu acer cukup membantu saya dengan jarang rewelnya itu. Tidak bisa dibayangkan kalau rewel dan gampang rusak, karena akses terdekat adalah ke Batam yang memakan waktu lebih dari 6 jam perjalanan laut.
Cukup 1,5 tahun saya disana, karena petualangan harus dilanjutkan, kala zona nyaman sudah mulai terasa, hidup selalu butuh gairah dan tantangan baru bukan?
Saya akhirnya memutuskan menginjakan kaki di Jakarta, ibu kota Indonesia yang dari dulu selalu saya hindari, tapi hidup tidak memberikan saya pilihan kala itu, dan Jakarta menjadi satu-satunya opsi untuk saya.
Saya masih bekerja menjadi IT officer untuk sebuah laboratorium dengan jaringan hampir di seluruh Indonesia. kala itu saya ada dibagian IT Helpdesk, jabatan itu membuat saya harus berpindah lokasi kerja dari cabang ke cabang setiap minggunya, sekedar memperbaiki yang rusak, update dan backup applikasi.
Acer saya mulai upgrade saat itu, seiring dengan gaji yang mulai menanjak naik. Acer lama kemudian nyaman menjadi laptop adik saya yang masuk SMP, saya rasa cocok laptop tua untuk anak SMP.
Saya dan Government liason


Perjalanan membawa saya kepetualangan lainnya, setelah hampir 6 tahun bekerja di dunia IT saya akhirnya menyerah, karena kalau tidak benar-benar di perusahaan IT, menjadi IT guys itu sangat sulit, kita dituntut bisa semuanya tapi gaji tidak jauh dari resepsionis kadang.
Setelah rangkaian tes dan doa, saya akhirnya bisa diterima disebuah “international financial institution”saya sebenarnya masuk sebagai software engineer, tapi saat 6 bulan bekerja dan saya melihat ada lowongan untuk communication di department government liason, saya mencoba apply lagi dan masuk. 
Dan tantangan baru terjadi, menjadi government liason teryata punya tantangan yang hebat, seperti :
1.      Saya harus siap mobile kemana saja, tiba-tiba harus meeting kemana, atau tiba-tiba harus keluar kota.


2.      Saya harus siap 24 jam. Sudah hal biasa saya ditelpon jam 3 pagi, boss saya minta data terbaru, mau protes juga susah, karena boss saya juga sedang terjaga mengerjakan sesuatu jam segitu.
3.      Saya harus bisa menempatkan diri dimana saya berada. Misalnya dilingkungan kementrian, lingkungan embassy atau Ngo international yang punya ciri berbeda. 
Terlihat tidak menyenangkan? Well tidak juga, karena point positifnya saya tidak perlu seperti regular pekerja lain di Jakarta yang masuk jam 9 pagi sampai jam 5 sore, yang seharian duduk manis di kantor. Asalkan saya bawa laptop dan masih di area Jakarta, saya bisa “Masuk” kantor di coffee shop favorit saya.
Saya dan Blogger Indonesia

Seperti yang sudah saya ceritakan diatas, saya sudah sendari lama menjadi seorang blogger, awalnya hanya iseng melepas stress, lama-lama saya kecanduan. Karena didunia blogger ini saya bisa menambah wawasan, pertemanan dan ilmu yang banyak. Untungnya pekerjaan saya yang bisa leluasa, jadi saya bisa menjalankan hobby saya blogging dengan santai.
Saya dan pertemanan
Punya banyak teman memang menyenangkan dalam satu sisi dan sulit dalam sisi lainnya. Pulang kantor pasti ada jadwal jalan lagi dengan teman yang ini, besok dengan yang itu. Walau capek tapi membahagiakan. Di Kota seganas Jakarta, kita selalu butuh teman baik.
Saya dan Acer 
Acer memberi warna pada kehidupan saya, mulai dari saat saya dan ayah datang ke sebuah toko computer di Malang. saat itu ayah saya ingin sebuah laptop yang bisa mendukung kuliah saya.
Acer memberi setiap kenangan, saat saya memaksanya untuk bertahan mengcomplie program-progam besar yang saya buat.
Saat hardisknya harus kepenuhan saat saya memasukan banyak file hasil kerja murid saya.
Saat saya membawanya bersama saya melintas pulau untuk pertama kalinya, di daerah yang sama sekali baru untuk saya.
Acer jugalah senjata saya menaklukan Ibu kota.
Kini saat saya dituntut harus mobile, siap sedia data 24 jam, dimana saya harus bawa laptop, dan tetap kudu tampil stylist, Acer Switch Alpha 12 hadir memberikan solusi.
Terima kasih acer untuk 12 tahun kebersamaan kita.
Bicara masalah ketangguhan Acer Switch Alpha 12, yuk simak uraian berikut ini.
Notebook Hybrid Intel Core Pertama Tanpa Kipas

Spesifikasi  Switch Alpha 12 terbilang unik dan berbeda dari kebanyakan notebook hybrid. Notebook 2-in-1 ini telah menggunakan teknologi terbaru dengan LiquidLoop, yaitu sebuah sistem pendingin yang mampu menstabilkan suhu mesin laptop tanpa kipas. Karena tidak menggunakan kipas, maka notebook tidak akan menimbulkan suara yang bising. SpAcer pun bisa bekerja maupun belajar dengan tenang tanpa diganggu suara mesin laptop.
Tidak adanya kipas pada Switch Alpha 12 juga membuat laptop ini tidak memerlukan ventilasi. Keuntungan ini akan membuat notebook-mu bebas debu karena tidak ada sirkulasi udara yang keluar masuk penyebab debu pada mesin laptop. Jika tidak ada debu pada notebook, maka akan menyebabkan efisiensi energi dan notebook yang tertutup debu dapat membuat sistem menjadi kelebihan panas dan rusak. So, sudah pasti Switch Alpha 12-mu akan memiliki usia yang lebih lama, spAcer!
Bobot Ringan


Kalau kamu nggak bisa jauh-jauh dari notebook,  Switch Alpha 12 bisa jadi solusi yang tepat. Notebook 2-in-1 ini memiliki ukuran tipis dan bobot yang ringan sehingga bisa kamu bawa secara bebas. So, spAcer bisa lebih fleksibel mengerjakan deadline dimanapun kamu mau.
Untuk memberikan kenyamanan lebih, 2-in-1 Switch Alpha 12 juga telah dilengkapi dengan kickstand yang bisa kamu miringkan hingga 165 derajat, lho! Notebook ini juga telah dilengkapi dengan keyboard docking yang terkoneksi melalui engsel magnetik yang memungkinkan perangkat ini untuk dikonversikan menjadi laptop atau tablet lebih mudah. Docking keyboard pada  Switch Alpha 12 walau tipis tetapi telah dilengkapi dengan backlit sehingga memakai keyboard di tempat yang gelap pun ini bukan masalah lagi.
Transfer Data Kian Cepat
witch Alpha 12 telah melengkapi perangkatnya dengan standar USB terbaru, USB 3.1 Type-C. Jika dibandingkan dengan versi sebelumnya, USB 3.1 Type C memiliki beberapa kelebihan yang bisa kamu nikmati dalam Switch Alpha 12, spAcer! USB ini memiliki port bolak balik yang praktis dan tidak ribet. Selain itu, kamu bisa menikmati transfer data yang lebih cepat, yaitu mencapai 5 Gbps.
Makin Lengkap Display Resolusi Tinggi dengan Fitur Anti Radiasi
Switch Alpha 12 memiliki display 12”  dengan resolusi tinggi yaitu QHD (2160 x 1440) yang juga dilengkapi dengan teknologi IPS, sehingga memiliki area pandang yang lebih luas sehingga cocok dipakai untuk bekerja dengan spreadsheet.
Dikejar  deadline sudah pasti menuntut spAcer untuk berlama-lama di depan komputer. Padahal, hal itu bisa membahayakan mata karena mata akan menjadi cepat lelah dan kering. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, Switch Alpha 12 telah melengkapi perangkatnya dengan fitur Acer BlueLight Shield, sebuah teknologi yang mampu melindungi matamu dari emisi cahaya biru dari layar notebook penyebab mata lelah dan kering. Kini, kamu bisa tenang berlama-lama di depan komputer, deh!
Tak hanya itu, sebagai notebook 2-in-1 yang canggih, Switch Alpha juga memberikan spAcer kenyamanan lebih dengan stylus pen yang mampu mendeteksi sensor tekanan pada layar secara lebih presisi.  Tentunya stylus pen, spacer bisa menggunakan perangkat ini sebagai laptop atau tablet dengan lebih nyaman. Presentasi di depan klien pun sangat mungkin kamu lakukan hanya dengan perangkat ini, spAcer!
itu dia spAcer kelengkapan spesifikasi yang ditawarkan oleh Switch Alpha 12. Sangat lengkap, kan? Nah, sekarang waktunya bagi kamu untuk mencobanya sendiri, spAcer! Cukup dengan Rp 13,799,000 kamu bisa membawa pulang Switch Alpha 12 Core i5 dan Rp 19,999,000 untuk Switch Alpha 12 Core i7.
So, tunggu apalagi? Miliki perangkat canggih Switch Alpha 12 sekarang juga!

CONVERSATION

0 komentar:

Slider

Instagram

Follow Us