No…NO…NO…………mbooo’ten, saya gak akan cerita masalah diare,
disentri atau sembelit.
Pepper lunch make me sick karena saya gak bisa berhenti makan di
pepper lunch....duh iki piye?
Saya seh pas ngemall sering banget ngeliat resto pepper lunch
dan betapa ramenya restoran ini, yang menurut ilmu jawa kuno <halah>
ramenya restoran berbanding lurus dengan keenakan makanannya. Tapi saya
termasuk tipe embak2 yang gak mau ngerasain masakan gak enak, jadi males coba2
resto baru <restorannya seh lumayan lama, cuman saya yang baru 3 bulan turun
gunung dari pedalaman Sumatra sanah> untungnya mba anne dari admin indonesian food blogger
ngadain acara ini, jadi saya gak perlu nunggu waktu lama untuk segera kecanduan
aneka menu di pepper lunch.
Untuk dateng ke acara butuh perjuangan cukup berat, you know
lah, aye pan orang baru dijakarta dan kosan dan kantor terletak di SENEN sana,
dimana pengetahuan saya hanya terbatas antara pasar senen dan terminal senen
#premannya. Untung ada si budhe yang senantiasa
menemanin saya #benhil #ciumBUDHE
Suasana resto pepper lunch gak gede-gede banget tapi cozy abis
dan saat masuk restoran udah bayangin betapa akan nyamannya saya dan (calon) kangmas saya “Pacaran” disini, bagi orang yang
sama-sama berada dipedalaman, BAGI ORANG2 YANG BIASA PACARAN ditempat dibawah
ini #mengandungCURHAT
Pasti asyek
bang, bisa “pacaran” ditempat yang nyaman dengan makanan yang lezat. Kita bisa
cerita banyak hal dan perut juga terjamin gak kelaparan dan yang paling penting
>>> #Gak Bakalan Digrebek Satpam Perkebunan#
#kembaliSerius saya suka banget desain interior restorannya,
“papan tulis” yang jadi ciri khas pepper lunch pengen saya tiru abis untuk
ruang makan rumah saya nanti, biar ruang makan saya nanti senyaman resto
pepper lunch. Selain buat pacaran, hangout dengan teman juga asyek, ajak
keluarga juga gak kalah asyek karena anak-anak gak bakalan boring disini
Seperti saya cerita diatas ini pertama kalinya saya masuk dan
makan di pepper lunch <nulis ini sambil nahan pengen pepper rice yang ayam…….!!!help
me>
Setelah daftar ulang dan say ha ha hi hi dengan foodblogger
lainnya yang selama ini hanya dikenal di FB dan BLOG. Saya langsung capcus
menuju meja yang kosong, duduk bersama si budhe, mba nobita dan mba sherry.
ditawarin siembaknya untuk pilih 1 dari 3 pilihan menu
Tentu saja sebagai embak2 pecinta ikan, pilihan saya langsung
jatuh pada salmon pepper rice.
Oh yah, kita juga di ijinkan ngintip dapurnya, dan mencuri
resepnya
Jangan khawatir daging tetangga lebih hijau banyak,
karena semua ditimbang dengan ukuran yang sama. Dari pemantauan ini keliatan
sekali, betapa freshnya ikan salmonnya dan itu loh daging sapinya kok yak
keliatan sempurna gitu yak.
Bersihnya yak dapurnya, karena urusan kebersihan bahan pangan,
kita hanya bisa lirik sampai sini #gagalcuriresep dan #Butternya yang asli
nendang abis#
Biyuh, si embak dan emasnya ini, ngeraciknya kecepetan
#dilemparHRD susah moto buat review nih. Makanya walau antri panjang pelanggan
gak pada kabur, karena emang pelayanannya super cepat. Kedip dikit pesanan
kita udah jadi.
Kesalahan yang dilakukan penyelengara adalah membiarkan
kami ngintip proses pembuatannya, ini mengakibatkan saya yang belum pernah
makan dipepper lunch jadi penasaran tingkat kecamatan SENEN.
Jadi saat pesenan saya dateng, kagak sempet melakukan ritual
resmi(difoto dulu makannya), begitu makanan dateng, langsung deh, main aduk
nasinya, keburu pengen incip.
Oh yah pepper lunch adalah The Original Japanese DIY Teppan
Restaurant yang arti bebasnya, kita bisa sok jadi koki, jadi pesenan
kita akan diletakan di hot plane plate bersuhu 260 derajat biyuh,
tapi tenang kulit anda dijamin aman karena ada kertas pelindungnya, ini juga
yang menjawab pertanyaan saya, apakah dagingnya bisa mateng, lah jelas mateng,
panasnya udah membahana tralala trilili gitu.
Kita bisa sok kek farah quin atau chef manapun, dengan
mematangkan daging kita, mengaduk dan menambahkan special bumbu racikan
sendiri.
Ayookkk jadi chef dadakan
Honey souce my fav, rasanya manis kek saya
Kalau lebih
suka dominan salty alias asin minta kewong tambahin saus ini banyak2, #apalagi
kalau lagi makan sama camer or orangtua#
Saat sesi
awal si penyelengara mba rika fardani sudah kasih wejangan keistimewaan resto
ini, yang mulai ikan salmon kwualitas terbaik dari pulau burung
norwegia, daging sapi Australia,yang special butternya, saya seh jujur
dengerinnya setengah-setengah dan peppernya digiling tiap hari, dalam pikiran
halah just promosi paling, kenyataannya asem tenan, emang beda yak
saudara-saudara bahan pilihan terbaik, duh biyuh pepper yang digiling fresh itu
emang manteb yahud, dan butternya emang membahana tralala trilili. Dan emang
yak daging salmonnya juara #walau daging sapi pesenan tetangga sebelah juga
mengiurkan, ini menyebabkan saya setelah acara segera memesan pepper lunch
daging sapi di mall tetangga#
Oh yah dan
peringatan
Karena
sekali nyoba dijamin gak bisa berhenti #lirik diri sendiri#
Saya tidak
mau berpanjang-panjang dengan kata-kata, cieleh, everyone terutama di JEKARDAH
sapa yang gak kenal pepper lunch,di mall mana-mana antriannya panjang dan
lebar, saya gak tahu seh kalau di luar jekardah rame juga gak, keknya rame
bangetttt……!!!
Thanks you
PEPPER LUNCH dan INDONESIAN FOOD BLOGGER.
nb
- foto diambil dari
1. dokumen pribadi
2. FBnya pepper lunch
- kemarin acaranya diadakan di pepper lunch cabang citosnb
- foto diambil dari
1. dokumen pribadi
2. FBnya pepper lunch
- sedikit saran untuk management pepper lunch untuk segera mengurus sertifikat halal MUI, biar makin adem hati ini makan disana, walau kata embaknya, halal dan kata temen sayah yang kerja di pepper lunch dijamin halal juga, tapi lambang MUI segalanya hehehe
sekian dan terima kasih.....
salam super manis semanis honey souce
DITA SOEHARDI
1 komentar:
Hhahahahha aku dah deg2an baca judulnya hehehe kereennn! Cingkyu Dita:-)
Post a Comment