So
you think you want my job?
Banyak teman saya berkata, saya punya perfect
life, gak terlalu sempurna juga seh, hanya saja, saya punya sesuatu yang banyak
teman saya inginkan, seperti:
1. Tidak ada absen di Kantor saya, yup saya bisa
datang kapan saja yang saya mau dan pulang kapan saja yang saya inginkan!
2. Saya bisa leluasa datang ke acara-acara
blogger di weekdays dan saat jam kerja.
3. Saya punya boss yang selain unik juga well
cukup oke, rajin traktir, sering saya manfaatin #eh.
4. Dan masih banyak lagi
So you think you want my job? Sebelum dijawab,
biarkan saya menjelaskan lebih jauh tentang saya dan diakhir kalimat nanti,
kamu bisa menjawab do you want my job?
Saya
dan teknologi
Pertama perkenalkan nama saya Dita, sejak dulu
orang percaya bahwa saya punya ketertarikan khusus dibidang tehnologi, saat SMP
saya adalah orang pertama punya email diantara teman-teman, semua itu karena
diajari sepupu yang sudah kuliah di Jakarta. Jadi tidak heran saat akan kuliah
semua orang menyarankan saya untuk mengambil jurusan Teknik Informatika.
Dan teryata jurusan Teknik informatika itu
tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Tehnik Informatika bukan hanya
sekedar klik-klik di depan computer, atau bermain game seharian, karena suka
dan tertarik akan computer bukan dasar dari teknik informatika.
4 semester awal saya digempur pelajaran basic
matematika dan basic bahasa pemprograman. Yang namanya bahasa pemprograman
sangat jauh dari bahasa keseharian manusia. Walau tidak seribet bahasa komputer
yang hanya mengenal 1 dan 0.
Tapi seperti kata pepatah yang terkenal di
Indonesia “kalau sudah terlanjur basah, ya sudah mandi sekali”, ehm well saya
lupa ini pepatah atau lagu dangdut.
Kalau di ingat, awal-awal kuliah adalah hal
yang paling berat, sudah sejak kelas 2 SMA saya give up dengan pelajaran
matematika, karena saya merasa lebih nyaman mengambil jurusan IPS. Belum lagi aneka pelajaran logika yang
merupakan dasar pemprograman. plus ditambah algoritma pemprograman. Dan satu
lagi yang cukup membuat deg-degkan, yaitu, anak teknik informatika harus punya
laptop yang tangguh, karena kami tidak hanya browsing situs web, atau
mendengarkan mp3, tapi banyak applikasi berat yang harus dijalankan saat sedang
“ngoding”.
Bicara masalah laptop, saya memang sudah punya
PC sejak SMP, saat ayah tahu bahwa saya mempunya ketertarikan terhadap
tehnology, ayah selalu berusaha mensupport anak-anakanya, membelikan PC adalah
salah satu support beliau, apalagi saat itu harga PC tidaklah murah.
Kadang saya ingin sekali menyerah saat kuliah
dulu, tapi dukungan ayah selalu membuat saya bertahan. Bahkan saat jaman itu
laptop masih sangat mahal, diatas 12jt saya beli, tapi ayah selalu memberi
dukungannya. Saya ingat jelas sekali, laptop pertama saya adalah ACER, saya
lupa tipe yang mana.
“Ini Acer sudah yang terbaik kan?, ini untuk
anak saya, dia kuliah di Jurusan IT” begitu kata-kata ayah pada seorang penjual
laptop di Malang. kata-kata itu yang membuat saya harus bisa menyelesaikan
kuliah ini.
Berlahan tapi pasti, akhirnya saya bisa
mengikuti kuliah dengan baik, well bisa dibilang saya cukup pandai dipemprograman
Java, yang terkenal pemprograman paling horror, mungkin ini semua berkat laptop Acer saya,
karena semua tahu, mengunakan netbeans sebagai editor bukan hal yang mudah.
karena laptop kamu harus kuat.
Oh ya satu lagi, dulu saat sedang capek
menulis bahasa pemprograman saya suka iringi dengan menulis blog. Ya, dulu awal
ngeblog adalah saat sedang lelah menulis bahasa pemprograman saya bisanya
pindah dulu menulis bahasa manusia di blog, dengan aneka pembahasan, mulai dari
tentang tehnologi, bagaimana mengatasi bug disistem, atau tentang makanan yang
sedang saya cicipi, kadang lipstick baru saya atau banyak hal yang saya sukai,
saya menyebut semua itu adalah harmoni, seimbang dan cukup mengatasi stress.
Saya
dan Guru IT
Selepas kuliah, saya tidak ingin meninggalkan
Malang, tapi tidak banyak opsi pekerjaan dikota ini. Tapi saya bersyukur saya
mendapatkan pekerjaan menjadi guru IT, tepatnya jurusan RPL (Rekayasa Perangkat
Lunak) saat itu saya cukup terbantu dengan ACER Saya, apalagi ketika harus
compile banyak program milik murid-murid. Bayangkan perkelas bisa lebih dari 30
orang.
Dua tahun saya
cukup puas menjadi guru, akan tetapi tututan ekonomi membuat saya harus
menyerah menjadi guru dan kembali ke dunia industri dan keluar dari Malang.
kota tenang nan damai itu hanya menawarkan kedamaian, bila ingin bercita-cita
tinggi, sayap harus dilebarkan dan berpetualang ke tempat lain.
Sebuah perkebunan
sawit di Riau menjadi tujuan pertama saya, cukup menyenangkan di sana. Kembali
menerapkan ilmu IT yang sebenarnya, jadi guru memang menyenangkan dan tidak
membuang-buang ilmu, tapi saya hanya mengulang pelajaran dan berganti murid, kadang
tantangan realnya kurang tergali.
Saat itu acer
cukup membantu saya dengan jarang rewelnya itu. Tidak bisa dibayangkan kalau
rewel dan gampang rusak, karena akses terdekat adalah ke Batam yang memakan
waktu lebih dari 6 jam perjalanan laut.
Cukup 1,5 tahun
saya disana, karena petualangan harus dilanjutkan, kala zona nyaman sudah mulai
terasa, hidup selalu butuh gairah dan tantangan baru bukan?
Saya akhirnya
memutuskan menginjakan kaki di Jakarta, ibu kota Indonesia yang dari dulu
selalu saya hindari, tapi hidup tidak memberikan saya pilihan kala itu, dan
Jakarta menjadi satu-satunya opsi untuk saya.
Saya masih
bekerja menjadi IT officer untuk sebuah laboratorium dengan jaringan hampir di seluruh
Indonesia. kala itu saya ada dibagian IT Helpdesk, jabatan itu membuat saya
harus berpindah lokasi kerja dari cabang ke cabang setiap minggunya, sekedar
memperbaiki yang rusak, update dan backup applikasi.
Acer saya mulai
upgrade saat itu, seiring dengan gaji yang mulai menanjak naik. Acer lama kemudian
nyaman menjadi laptop adik saya yang masuk SMP, saya rasa cocok laptop tua
untuk anak SMP.
Perjalanan membawa saya kepetualangan lainnya,
setelah hampir 6 tahun bekerja di dunia IT saya akhirnya menyerah, karena kalau
tidak benar-benar di perusahaan IT, menjadi IT guys itu sangat sulit, kita
dituntut bisa semuanya tapi gaji tidak jauh dari resepsionis kadang.
Setelah rangkaian tes dan doa, saya akhirnya
bisa diterima disebuah “international
financial institution”saya sebenarnya masuk sebagai software engineer, tapi
saat 6 bulan bekerja dan saya melihat ada lowongan untuk communication di department
government liason, saya mencoba apply lagi dan masuk.
Dan tantangan baru terjadi, menjadi government
liason teryata punya tantangan yang hebat, seperti :
1. Saya harus siap mobile kemana saja, tiba-tiba
harus meeting kemana, atau tiba-tiba harus keluar kota.
2. Saya harus siap 24 jam. Sudah hal biasa saya
ditelpon jam 3 pagi, boss saya minta data terbaru, mau protes juga susah,
karena boss saya juga sedang terjaga mengerjakan sesuatu jam segitu.
3. Saya harus bisa menempatkan diri dimana saya
berada. Misalnya dilingkungan kementrian, lingkungan embassy atau Ngo
international yang punya ciri berbeda.
Terlihat tidak menyenangkan? Well tidak juga,
karena point positifnya saya tidak perlu seperti regular pekerja lain di
Jakarta yang masuk jam 9 pagi sampai jam 5 sore, yang seharian duduk manis di
kantor. Asalkan saya bawa laptop dan masih di area Jakarta, saya bisa “Masuk”
kantor di coffee shop favorit saya.
Seperti yang sudah saya ceritakan diatas, saya
sudah sendari lama menjadi seorang blogger, awalnya hanya iseng melepas stress,
lama-lama saya kecanduan. Karena didunia blogger ini saya bisa menambah
wawasan, pertemanan dan ilmu yang banyak. Untungnya pekerjaan saya yang bisa
leluasa, jadi saya bisa menjalankan hobby saya blogging dengan santai.
Punya banyak teman memang menyenangkan dalam
satu sisi dan sulit dalam sisi lainnya. Pulang kantor pasti ada jadwal jalan
lagi dengan teman yang ini, besok dengan yang itu. Walau capek tapi
membahagiakan. Di Kota seganas Jakarta, kita selalu butuh teman baik.
Acer memberi warna pada kehidupan saya, mulai
dari saat saya dan ayah datang ke sebuah toko computer di Malang. saat itu ayah
saya ingin sebuah laptop yang bisa mendukung kuliah saya.
Acer memberi setiap kenangan, saat saya
memaksanya untuk bertahan mengcomplie program-progam besar yang saya buat.
Saat hardisknya harus kepenuhan saat saya
memasukan banyak file hasil kerja murid saya.
Saat saya membawanya bersama saya melintas
pulau untuk pertama kalinya, di daerah yang sama sekali baru untuk saya.
Acer jugalah senjata saya menaklukan Ibu kota.
Kini saat saya dituntut harus mobile, siap
sedia data 24 jam, dimana saya harus bawa laptop, dan tetap kudu tampil
stylist, Acer Switch Alpha 12 hadir memberikan solusi.
Terima kasih acer untuk 12 tahun kebersamaan
kita.
Bicara masalah ketangguhan Acer Switch Alpha
12, yuk simak uraian berikut ini.
Spesifikasi
Switch Alpha 12 terbilang unik dan berbeda dari kebanyakan notebook
hybrid. Notebook 2-in-1 ini telah menggunakan teknologi terbaru dengan
LiquidLoop, yaitu sebuah sistem pendingin yang mampu menstabilkan suhu mesin
laptop tanpa kipas. Karena tidak menggunakan kipas, maka notebook tidak akan
menimbulkan suara yang bising. SpAcer pun bisa bekerja maupun belajar dengan
tenang tanpa diganggu suara mesin laptop.
Tidak adanya kipas pada Switch Alpha 12 juga
membuat laptop ini tidak memerlukan ventilasi. Keuntungan ini akan membuat
notebook-mu bebas debu karena tidak ada sirkulasi udara yang keluar masuk
penyebab debu pada mesin laptop. Jika tidak ada debu pada notebook, maka akan
menyebabkan efisiensi energi dan notebook yang tertutup debu dapat membuat
sistem menjadi kelebihan panas dan rusak. So, sudah pasti Switch Alpha 12-mu
akan memiliki usia yang lebih lama, spAcer!
Kalau kamu nggak bisa jauh-jauh dari
notebook, Switch Alpha 12 bisa jadi
solusi yang tepat. Notebook 2-in-1 ini memiliki ukuran tipis dan bobot yang
ringan sehingga bisa kamu bawa secara bebas. So, spAcer bisa lebih fleksibel
mengerjakan deadline dimanapun kamu mau.
Untuk memberikan kenyamanan lebih, 2-in-1
Switch Alpha 12 juga telah dilengkapi dengan kickstand yang bisa kamu miringkan
hingga 165 derajat, lho! Notebook ini juga telah dilengkapi dengan keyboard
docking yang terkoneksi melalui engsel magnetik yang memungkinkan perangkat ini
untuk dikonversikan menjadi laptop atau tablet lebih mudah. Docking keyboard pada Switch Alpha 12 walau tipis tetapi telah
dilengkapi dengan backlit sehingga memakai keyboard di tempat yang gelap pun
ini bukan masalah lagi.
witch Alpha 12 telah melengkapi perangkatnya
dengan standar USB terbaru, USB 3.1 Type-C. Jika dibandingkan dengan versi
sebelumnya, USB 3.1 Type C memiliki beberapa kelebihan yang bisa kamu nikmati
dalam Switch Alpha 12, spAcer! USB ini memiliki port bolak balik yang praktis
dan tidak ribet. Selain itu, kamu bisa menikmati transfer data yang lebih cepat,
yaitu mencapai 5 Gbps.
Switch Alpha 12 memiliki display 12” dengan resolusi tinggi yaitu QHD (2160 x
1440) yang juga dilengkapi dengan teknologi IPS, sehingga memiliki area pandang
yang lebih luas sehingga cocok dipakai untuk bekerja dengan spreadsheet.
Dikejar
deadline sudah pasti menuntut spAcer untuk berlama-lama di depan
komputer. Padahal, hal itu bisa membahayakan mata karena mata akan menjadi
cepat lelah dan kering. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, Switch Alpha 12
telah melengkapi perangkatnya dengan fitur Acer BlueLight Shield, sebuah
teknologi yang mampu melindungi matamu dari emisi cahaya biru dari layar
notebook penyebab mata lelah dan kering. Kini, kamu bisa tenang berlama-lama di
depan komputer, deh!
Tak hanya itu, sebagai notebook 2-in-1 yang
canggih, Switch Alpha juga memberikan spAcer kenyamanan lebih dengan stylus pen
yang mampu mendeteksi sensor tekanan pada layar secara lebih presisi. Tentunya stylus pen, spacer bisa menggunakan
perangkat ini sebagai laptop atau tablet dengan lebih nyaman. Presentasi di depan
klien pun sangat mungkin kamu lakukan hanya dengan perangkat ini, spAcer!
itu dia spAcer kelengkapan spesifikasi yang
ditawarkan oleh Switch Alpha 12. Sangat lengkap, kan? Nah, sekarang waktunya
bagi kamu untuk mencobanya sendiri, spAcer! Cukup dengan Rp 13,799,000 kamu
bisa membawa pulang Switch Alpha 12 Core i5 dan Rp 19,999,000 untuk Switch
Alpha 12 Core i7.
So, tunggu apalagi? Miliki perangkat canggih
Switch Alpha 12 sekarang juga!
0 komentar:
Post a Comment