Hai Burik, I love you ?

si mburik yang exotis
si mburik yang exotis
Yang saya ingat dari buah pisang yg ditanam nenek saya dulu kala saya masih kecil, ditanam begitu saja tanpa pupuk dan petisida adalah penampakannya kek gambar diatas, agak burik diluar, soft didalam #apaancobak . karena come on, Indonesia negeri asli subur banget, kayu ditanam aje nunas (paling gak jamur yak) karena seperti kata gambar ini
10625004_674452639317528_5467970100678252541_n
Saya dulu suka beli pisang yg mulus2 saat ke supermarket(you know lah merk apa), tapi sejak sok2an organic. Saya jadi sadar, yang mulus belum tentu yang bagus. Dan saya sekarang sedang gencar2nya #savelocalfood #savelocalproduck dkk. Saya sekarang takut pada yang mulus2, berapa banyak petisidanya cobak #Nuduh
“Saya lebih milih pisang ambon dari pada pisang mulus supermarket itu karena pisang ambon lebih produk lokal dan tanpa rekayasa genetika”
Quote seseorang yang menyadarkan saya, iya yak. Dia juga bilang bahwa pisang jenis “cavendish” itu hasil rekayasa genitika dan sumpe saya gak percaya ma rekayasa buatan manusia kek gini, yakin saya sih full hal2 tidak baik nantinya.
Saya dapet pisang ambon mburik itu, yg ditanam gak secara organic, tapi gak dikasi apa2, just ditanam trus dipanen kek pisang2 didesa, di sebuah acara organic, cuman 19rb. Mureh ukuran jkt, tp kemarin ngecek di total buah segar, pisang ambonnya mulus2. Saya belum cek lokasi lain. And the end saya pindah ke pisang ambon karena 2 alasan mendasar ini
  1. Pisang ambon produck local (saya gak tahu asli ambon beneran atou gak, kecurigaan mengacu pada bika ambon yg teryata dr medan)
  2. Pisang ambon bukan hasil rekayasa genetika manusia (kagak usah sok ditambahin vit A dkk. Kalau effectnya umur 30 pada udah kena cancer)
Walau saya gak dapet pisang si ambon organic masih mending kan yak daripada pisang you know lah yak. Marih cintai si burik ini …..
#savelocalfood #savelocalproduct
#savelocalfood #savelocalproduct

CONVERSATION

0 komentar:

Slider

Instagram

Follow Us